Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Kenali Emboli Air Ketuban, Si Pembunuh Ibu Melahirkan

Kenali Emboli Air Ketuban, Si Pembunuh Ibu Melahirkan
Kenali Emboli Air Ketuban, Si Pembunuh Ibu Melahirkan
Kenali Emboli Air Ketuban, Si Pembunuh Ibu Melahirkan


Bilik Sehat adalah kanal khusus di Feed.id yang isinya merupakan pemikiran para pakar di bidangnya. Isi dari tulisan ini adalah seutuhnya pemikiran dari sang pakar dan hanya mengalami penyuntingan agar sesuai dengan ketentuan redaksional saja.

Bilik Sehat kali ini akan membahas mengenai emboli air ketuban, yaitu masuknya cairan ketuban beserta komponennya ke dalam sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen disini ialah unsur-unsur yang terdapat di air ketuban, seperti lapisan kulit janin yang terlepas, lapisan lemak janin dan musin/cairan kental.

Pemaparan akan dilakukan oleh dr. Nina Kartina, SpOG. Lulusan PPDS Obstetri dan Ginekologi FKUI, Jakarta, ini merupakan dokter Obsteri dan Ginekologi RS Haji, Jakarta, sejak tahun 2008 hingga sekarang. Beliau juga merupakan peserta dan pembicara Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia 13 di tahun 2006.

Dr.Nina juga menjadi pembicara talk show dan seminar Kesehatan dan Keharmonisan Rumah Tangga di tahun 2007. Masuk tahun 2009, Beliau mengikuti konferensiAdvanced Gynecologic Surgical Skill The Asia Pasific Conference of Gynecologic Surgery. Di tahun yang sama, ia menjadi pembicara seminar awam 'Bahaya Kanker Serviks dan Bagaimana Pencegahannya'.

Wanita yang juga masih membuka praktek Obsteri dan Ginekologi RS Tumbuh Kembang Cimanggis, Depok, ini juga masuk sebagai peserta Seminar dan workshop 3rd Asia Pasific Women�s Health Symposium dan Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia 16 di tahun 2015. 

Emboli air ketuban adalah masuknya cairan ketuban beserta komponennya ke dalam sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen disini ialah unsur-unsur yang terdapat di air ketuban, seperti lapisan kulit janin yang terlepas, lapisan lemak janin dan musin/cairan kental.

Secara keseluruhan, insiden berkisar antara 1 dalam 8.000 kehamilan. Di Amerika, emboli air ketuban menempati 10 persen dari penyebab kematian ibu. Sedangkan di Inggris, persentasenya berkisar 16 persen. Sebagian besar penderita air ketuban yang selamat, menderita gangguan neurologis.

Emboli air ketuban dapat terjadi saat persalinan, baik normal maupun melalui operasi Seksio Sesarea karena banyak pembuluh darah balik terbuka, yang memungkinkan air ketuban masuk kedalam sirkulasi darah dan menyumbat pembuluh darah balik.

Beberapa faktor risiko dalam emboli air ketuban adalah :
1. Meningkatnya usia ibu
2. Multiparitas (banyak anak)
3. Adanya mekoneum
4. Laserasi serviks
5. Kematian janin dalam kandungan
6. Kontraksi yang terlalu kuat
7. Persalinan singkat
8. Plasenta akreta
9. Air ketuban yang banyak
10. Robeknya rahim
11. Adanya riwayat alergi atau atopi pada ibu
12. Adanya infeksi pada selaput ketuban
13. Bayi besar

Meskipun demikian, para ahli berpendapat bahwa kondisi emboli air ketuban tidak dapat dihindarkan. Pada saat persalinan, selaput ketuban pecah dan pembuluh darah ibu (terutama vena) terbuka. Akibat tekanan tinggi karena rasa mulas yang luar biasa, air ketuban beserta komponennya berkemungkinan masuk ke dalam sirkulasi darah.

Selanjutnya air ketuban dapat menyumbat pembuluh darah di paru-paru ibu. Jika sumbatan di paru meluas, lama kelamaan bisa menyumbat aliran darah jantung. Akibatnya timbul gangguan pada jantung dan paru-paru. Cotton pada tahun 1996, mengemukakan teori untuk menjelaskan kerusakan yang terjadi pada kasus emboli air ketuban.

Secara patofisiologis,terjadi dua fase:

? Fase pertama: air ketuban beserta komponennya memasuki sirkulasi darah -> adanya mediator biokimiawi yang dikeluarkan oleh tubuh -> terjadi vasospasme arteri paru-paru -> terjadi hipertensi pembuluh darah dari paru -> kenaikan tekanan ventrikel kanan -> terjadi hipoksia -> adanya kerusakan otot jantung dan paru-paru -> gagal jantung kiri -> terjadi kegagalan pernapasan.

? Fase kedua: adanya mediator biokimiawi gangguan pembekuan darah fase perdarahan yang ditandai dengan perdarahan dan hilangnya kontraksi rahim

Gejala klinis:
1. Ganguan pernapasan
2. Cyanosis atau kebiruan
3. Gangguan aliran darah atau syok
4. Perdarahan
5. Koma

Lebih dari 50% pasien dengan emboli air ketuban mengalami kematian dalam 1 jam pertama, dan 50% pasien yang selamat akan mengalami gangguan pembekuan darah yang timbul sebagai perdarahan dari rahim atau luka dari operasi. Proses emboli air ketuban bisa berlangsung sangat cepat. Pada umumnya dalam 1 jam sesudah melahirkan, nyawa ibu yang mengalami emboli air ketuban tidak lagi bisa tertolong. Apalagi muncul secara tiba-tiba tanpa diduga sebelumnya dan proses berlangsung dengan cepat. Pada ibu bersalin, kasus emboli air ketuban kematiannya mencapai 86%.
Kenali Emboli Air Ketuban, Si Pembunuh Ibu Melahirkan
Sumber : feed.id

About the Author

Bukan seorang penulis

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.